topmetro.news – Fazar Erlangga (22) warga Dusun I Desa Serba Nanti, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Padahal masalahnya sepele, cuma bertengkar dengan sang pujaan hati. Nah, temuan korban tewas gantung diri sempat membuat warga di sana heboh, Sabtu (18/6) malam.
Informasi dihimpun, Minggu (19/6/2022), seharinya sebelumnya korban pulang ke rumah. Kemudian menelepon pacarnya di ruang TV. Di situ korban terdengar marah dan mengucapkan kata-kata tak pantas dengan kekasihnya itu.
Tak lama keluar rumah, ternyata korban masuk lagi. Korban masih tetap bertengkar di ujung telepon. Malah, keterangan dari tetangganya, Sudis (60) dan Iyas (55), sempat menemui ayah korban, Roni (50) yang berada di belakang rumahnya.
“Kamu jangan ngamuk-ngamuk, kasian orang tua mu,” ucap Sudis menasehati korban.
Ketika itu korban menerima nasihat Sudis. Usai itu, korban lagi-lagi mengamuk. Hanya saja, sekira 10 menit berselang, tak lagi terdengar suara amarah korban dari dalam rumah. Sedikit penasaran, ibu korban Sri Hayati (48) masuk. Seketika Sri Hayati menjerit histeris.
Teriakan Sri Hayati membuat sang suami bergegas. Di sana mereka menemukan korban sudah gantung diri dengan menggunakan tali tambang.
Mendapatkan informasi tersebut, Piket SPKT Polres Tebing Tinggi beserta Piket Fungsi, dan Kapolsek Sipispis langsung turun ke tempat kejadian perkara. Kepada wartawan Polres Tebing Tinggi melalui Kasi Humas, AKP Agus Arianto, membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Sudah dilakukan evakuasi terhadap korban dengan cara menurunkan korban dari gatungan, membawa korban ke RS Bhayangkara Tebing Tinggi untuk Autopsi, namun pihak keluarga tidak bersedia, dan mengatakan sudah menerima dengan ikhlas,” papar Humas Polres Tebing Tinggi.
Dari keterangan saksi bahwa korban tidak ada memiliki riwayat penyakit yang diderita. Menurut keterangan keluarga korban bahwa korban sebelum kejadian terlihat sedang bertengkar dengan pacarnya melalui hape.
Atas kejadian itu, orang tua korban didampingi oleh Kepala Desa Serba Nanti, Darmen Tua Sinaga, tidak berkenan anaknya dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan otopsi.
Reporter | Erwan